Dan Inilah Pandanganku
Mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita apa itu sekolah.
Tetapi meskipun begitu pada dasarnya anggapan kita mengenai sekolah ternyata
berbeda-beda. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan pemahaman dalam diri kita
masing-masing mengenai sekolah itu sendiri.
Seorang yang sangat suka dengan sekolah mungkin akan
mengartikan bahwa sekolah adalah tempat yang sangat menyenagkan. Begitupula
sebaliknya, seseorang yang merasa sekolah adalah tempat yang horror,
membosankan, penuh peraturan, penuh hukuman, dan lain sebagainya maka secara
otomatis pandangan mereka mengenai sekolah tentunya sangat jauh berbeda dengan
pandangan yang pertama tadi.
Untuk itulah bolehlah sekiranya saya mendefinisikan arti sekolah menurut saya
pribadi. Sekolah adalah tempat orang-orang untuk mencari ijazah, mencari teman,
mengisi waktu luang, mencari alasan untuk menambah uang jajan, dan mencari
ilmu.
Kenapa saya
menempatkan kata “mencari ilmu” dibagian terakhir?. Karena menurut saya
kebanyakan siswa-siswa disekolah memang hanya sedikit yang benar-benar mencari
ilmu . Hal ini saya simpulkan karena kebanyakan siswa saat mendengar guru
berkata ”Anak-anak, habis ini langsung pulang karena bapak ibu guru mau
mengadakan rapat sekolah” atau “Anak-anak, besok dan selama seminggu kedepan
sekolah diliburkan karena akan ada renovasi pembangunan sekolah” dan
secara serentak semua siswa tanpa dikomandoi akan langsung berteriak “hore!!”
“bravo” “asyiik” “yess” “good job teacher” “i like this information” “i lop yu
bu!!” *(kog malah jadi ngawur dan lebay sih ngomongnya).
Dan mungkin hanya satu seperjuta siswa yang
akan bilang “waduh” “jangan bu guru!!” “kami ingin terus belajar” “terus kalau
seperti itu buat apa kami membayar sekolah” “wahai teman-teman seharusnya kita
bersedih karena waktu belajar kita di sekolah malah terpotong, kita sebagai
seorang siswa memiliki kewajiban untuk belajar jadi tidak ada alasannya kita
sebagai siswa merasa senang dan gembira ketika seorang guru mengatakan seperti
itu, ingatlah harapan orang tua blablablabla......” dan tentunya yang satu
dari seperjuta ini ngomong kayak gini
tentunya hanyalah sebagai gurauan semata seoalah-olah biar dibilang “sok pinter
kamu” “sok bijak kamu” “sok-sokan kamu” dan satu lagi orang yang bilang seperti
itu (maksudnya yang protes jika waktu belajar terpotong ) adalah orang yang
jarang sekali belajar dan malas mengikuti pelajaran.
Sebegitu mirisnya keadaan dunia
sekolah di negeri ini sehingga sampai terjadi hal yang semacam itu. Mungkin karena
sistem yang sudah mengakar di dalam diri sekolah sekolah, guru-guru,buku-buku,
bahkab ilmu itu sendiri sehingga nyaris sulit untuk membuang atau menghapus
sistem tersebut. Ketika seorang ingin mengadakan revolusi dalam dunia
pendidikan, ia mungkin bisa mngubah beberapa bagian sistem itu sendiri, tetapi
saya yakin tidak bisa mnegubah 100% sistem tersebut karena ia sendiri juga
terjangkit virus sitem tersebut dari para pendahulunya.
Sekolah yang kita pahami memang
kurang lebih seperti itu. Hanya saja sitem sekolah yang tidak membuat jenuh
kalau menurut saya adalah pada saat PAUD dan TK (meskipun saya sendiri juga
belum pernah merasakan kedua sistem pendidikan tersebut, tetapi ketika melihat
siswa-siswanya, saya mungkin agak sedikit memahami seberapa senang mereka dalam
menjalani proses belajar mereka..). mungkin kalau di tarik lebih dalam maka
perbedaan antara sistem PAUDdanTK dengan SD,SMP,SMA (dan yang sederajat dengan
ketiganya) adalah tata letak penonjolan penggunaan bagian otak.
Saat masa PAUD dan TK anak
dididik dengan menggunakan metode yang lebih condong menggunakan otak
kanannya(berhubungan dengan imajinasi dan kreativitas) sehingga mereka bisa
dengan leluasa mengekspresikan hal-hal yang ada dipikirannya.
Berbeda dengan saat sudah masuk jenjang yang
lebih tinggi, mereka di haruskan mampu menguasai hal-hal yang berbau sistematis
dan monoton (artinya penggunaan otak bagian kiri yang dominan yang memiliki
fungsi monoton dan kaku). Sehingga kesan
mereka dalam menangkap ilmu dari guru atau dari manapun terasa hambar dan
memberatkan sehingga juga berdampak pada pandangan mereka mengenai sekolah itu
sendiri.
#SekedarBelajarMenulis