Multicursor - Working In Background
Powered by Blogger.

...........................................................

...........................................................

Dan Inilah Pandanganku



Mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita apa itu sekolah. Tetapi meskipun begitu pada dasarnya anggapan kita mengenai sekolah ternyata berbeda-beda. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan pemahaman dalam diri kita masing-masing mengenai sekolah itu sendiri.
Seorang yang sangat suka dengan sekolah mungkin akan mengartikan bahwa sekolah adalah tempat yang sangat menyenagkan. Begitupula sebaliknya, seseorang yang merasa sekolah adalah tempat yang horror, membosankan, penuh peraturan, penuh hukuman, dan lain sebagainya maka secara otomatis pandangan mereka mengenai sekolah tentunya sangat jauh berbeda dengan pandangan yang pertama tadi.
Untuk itulah bolehlah sekiranya saya mendefinisikan arti sekolah menurut saya pribadi. Sekolah adalah tempat orang-orang untuk mencari ijazah, mencari teman, mengisi waktu luang, mencari alasan untuk menambah uang jajan, dan mencari ilmu.
 Kenapa saya menempatkan kata “mencari ilmu” dibagian terakhir?. Karena menurut saya kebanyakan siswa-siswa disekolah memang hanya sedikit yang benar-benar mencari ilmu . Hal ini saya simpulkan karena kebanyakan siswa saat mendengar guru berkata ”Anak-anak, habis ini langsung pulang karena bapak ibu guru mau mengadakan rapat sekolah” atau “Anak-anak, besok dan selama seminggu kedepan sekolah diliburkan karena akan ada renovasi pembangunan sekolah” dan secara serentak semua siswa tanpa dikomandoi akan langsung berteriak “hore!!” “bravo” “asyiik” “yess” “good job teacher” “i like this information” “i lop yu bu!!” *(kog malah jadi ngawur dan lebay sih ngomongnya).
 Dan mungkin hanya satu seperjuta siswa yang akan bilang “waduh” “jangan bu guru!!” “kami ingin terus belajar” “terus kalau seperti itu buat apa kami membayar sekolah” “wahai teman-teman seharusnya kita bersedih karena waktu belajar kita di sekolah malah terpotong, kita sebagai seorang siswa memiliki kewajiban untuk belajar jadi tidak ada alasannya kita sebagai siswa merasa senang dan gembira ketika seorang guru mengatakan seperti itu, ingatlah harapan orang tua blablablabla......” dan tentunya yang satu dari  seperjuta ini ngomong kayak gini tentunya hanyalah sebagai gurauan semata seoalah-olah biar dibilang “sok pinter kamu” “sok bijak kamu” “sok-sokan kamu” dan satu lagi orang yang bilang seperti itu (maksudnya yang protes jika waktu belajar terpotong ) adalah orang yang jarang sekali belajar dan malas mengikuti pelajaran.
Sebegitu mirisnya keadaan dunia sekolah di negeri ini sehingga sampai terjadi hal yang semacam itu. Mungkin karena sistem yang sudah mengakar di dalam diri sekolah sekolah, guru-guru,buku-buku, bahkab ilmu itu sendiri sehingga nyaris sulit untuk membuang atau menghapus sistem tersebut. Ketika seorang ingin mengadakan revolusi dalam dunia pendidikan, ia mungkin bisa mngubah beberapa bagian sistem itu sendiri, tetapi saya yakin tidak bisa mnegubah 100% sistem tersebut karena ia sendiri juga terjangkit virus sitem tersebut dari para pendahulunya.
Sekolah yang kita pahami memang kurang lebih seperti itu. Hanya saja sitem sekolah yang tidak membuat jenuh kalau menurut saya adalah pada saat PAUD dan TK (meskipun saya sendiri juga belum pernah merasakan kedua sistem pendidikan tersebut, tetapi ketika melihat siswa-siswanya, saya mungkin agak sedikit memahami seberapa senang mereka dalam menjalani proses belajar mereka..). mungkin kalau di tarik lebih dalam maka perbedaan antara sistem PAUDdanTK dengan SD,SMP,SMA (dan yang sederajat dengan ketiganya) adalah tata letak penonjolan penggunaan bagian otak.
Saat masa PAUD dan TK anak dididik dengan menggunakan metode yang lebih condong menggunakan otak kanannya(berhubungan dengan imajinasi dan kreativitas) sehingga mereka bisa dengan leluasa mengekspresikan hal-hal yang ada dipikirannya.
 Berbeda dengan saat sudah masuk jenjang yang lebih tinggi, mereka di haruskan mampu menguasai hal-hal yang berbau sistematis dan monoton (artinya penggunaan otak bagian kiri yang dominan yang memiliki fungsi  monoton dan kaku). Sehingga kesan mereka dalam menangkap ilmu dari guru atau dari manapun terasa hambar dan memberatkan sehingga juga berdampak pada pandangan mereka mengenai sekolah itu sendiri.

#SekedarBelajarMenulis