PENANGGULANGAN SISTEM ETATISME DI INDONESIA
A. Latar Belakang.
Pada awalnya, orang melakukan kegiatan ekonomi seperti
produksi hanya untuk memenuhi kebutuhannya, dan melakukan barter dengan orang
lain untuk mendapatkan barang lain.
Semakin berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya,
serta timbulnya kesulitan-kesulitan seperti mempertemukan dua atau lebih pihak
yang memiliki keinginan yang sama, menentukan nilai komoditi yang diperlukan,
melakukan pembayaran yang tertunda, melakukan transaksi dalam jumlah besar dan
lainnya, maka dibutuhkan sistem perekonomian yang lebih teratur dan terencana.
Dari sinilah muncul Sistem Perekonomian yang lalu
dikembangkan oleh para ahli. Secara umum terdapat tiga Sistem Perekonomian yang
dikenal di dunia, yaitu :
1. Sistem
Perekonomian Pasar (Liberalis/Kapitalisme)
Dengan adanya kegiatan ”invisible hand” (tangan-tangan yang
tidak kelihatan) yang dicetuskan oleh ahli Ekonomi, Adam Smith. Sistem ini
mengkhendaki kebebasan melakukan kegiatan ekonomi, dengan seminim mungkin
campur tangan pemerintahan.
Karakteristik Sistem Perekonomian ini adalah :
·
Faktor-faktor produksi (tanah,
modal, tenaga kerja, kewirausahaan) dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta.
·
Pengambilan keputusan ekonomi
bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik faktor produksi dan akan dikoordinir
oleh mekanisme pasar yang berlaku.
·
Rangsangan insentif atau umpan balik
diberikan dalam bentuk untama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku
ekonomi
·
Dijalankan oleh Amerika Serikat dan
negara-negara Eropa Barat (yang sistem politiknya liberal-demokratis)
2. Sistem
Perekonomian Perencanaan (Etatisme/Sosialis)
Pencetus ide mengenai sistem ekonomi etatisme adalah Karl
Max, yang diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu karena
ulah para kaum kapitalis.
Karakteristik Sistem Perekonomian Sosialis adalah :
·
Faktor-faktor produksi dimiliki dan
dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
·
Rangsangan dan insentif diberikan
berupa meterial dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi
Sistem Sosialis terdiri dari :
·
Sistem Sosialis Pasar, dengan
karakteristik :
Pengambilan
keputusan ekonomi bersifat desentralisasi dengan dikoordinasi oleh pasar.
·
Sistem Sosialis Terencana (komunis),
dengan karakteristik :
Pengambilan
keputusan ekonomi bersifat desentralisasi dengan dikoordinasi secara terencana.
3. Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem ini adalah kombinasi dari ketidaksempurnaan kedua
sistem sebelumnya (Liberalisme dan Sosialis). Pemerintah ikut campur tangan
secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan
ekonominya. Dengan adanya campur tangan ini dapat mengendalikan kehidupan
pertumbuhan ekonomi, mencegah adanya konsentrasi yang terlalu besar dia tangan
satu orang atau kelompok swasta, juga untuk melakukan stabilisasi perekonomian,
mengatur tata tertib serta membantu golongan ekonomi lemah.
B. Rumusan
Masalah
Bertolak dari latar belakang diatas maka kami memiliki
rumusan masalah untuk menjadi acuan kami membuat makalah ini, adapun rumusan masalah
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi?
2. Apa saja sistem ekonomi yang terdapat di Indonesia?
3. Apa pengaruh sistem etatisme di Indonesia?
4. Mengapa sistem etatisme harus di tanggulangi di
Indonesia?
C. Tujuan Penulisan.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.
Mampu mengetahui dan memahami tentang sistem ekonomi.
2.
Mampu mengetahui dan memahami tentang pengaruh sistem ekonomi bagi Negara kita.
3.
Mampu mengetahui tentang cara penanggulangan sistem etatisme di Indonesia.
D. Manfaat Penulisan.
Ketika kita melakuakan suatu kegiatan maka kita harus
memiliki tujuan, adapun selain memiliki tujuan,kita dalam melakukan suatu
pekerjaan atau usaha haruslah memberian manfaat yang didapat agar usaha yang
kita lakukan tidaklah sia-sia.
Maka dengan pembuatan makalah ini diharapkan:
- Ketika
kita telah memahami dan mengetahui dari tentang sistem etatisme diharapkan
dalam pengaplikasiannya dapat menghindari masalah yang didapat karena kita
telah mengetahui apa saja yang menyebakan kerugian.
- Tentu
saja makalah ini disajikan hanyalah sebuah pengantar dan acuan saja unutuk
mengetahui sistem etatisme dan sudah tentu masih perlu adanya suatu
pembaharuan dan perbaikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI.
Sistem Perekonomian yaitu cara suatu bangsa atau negara
untuk mengaatur kehidupan ekonominya agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan
bagi rakyatnya.
B.
MACAM – MACAM SISTEM EKONOMI.
- Sistem Ekonomi Tradisional.
Yaitu sistem ekonomi yang masih terikat dengan adat
istiadat, kebiasaan, dan nilai adat setempat.
Ciri
– cirinya :
- Alat
produksi sederhana.
- Jumlah
barang atau jasa rendah.
- Produktifitas
rendah.
- Masih
barter.
- Kegiatan
ekonomi umumnya bidang pertanian.
- Masyarakat
sulit menerima perubahan.
- Sistem Ekonomi Kapitalis.
Yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada
masyarakat untuk memilih dan melakukan usaha sesuai keinginan dan keahliannya.
Ciri
– cirinya :
- Pengakuan yang luas atas hak-hak
pribadi dimana Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu dan
Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.
- Perekonomian diatur oleh mekanisme
pasar dimana Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan
konsumen dalam bentuk harga-harga. Campur tangan pemerintah diusahakan
sekecil mungkin. “The Invisible Hand” yang mengatur perekonomian menjadi
efisien. Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba.
- Manusia dipandang sebagai mahluk
homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingan sendiri. Paham
individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut
hedonisme).
- Sistem Ekonomi Etatisme/ Sisem
Ekonomi Komando.
Sistem ekonomi etatisme atau sosialis atau sistem ekonomi
terpusat ( Government Planned Economy ) adalah sistem ekonomi yang pengaturan
kehidupan ekonominya secara langsung oleh negara.
Semua aktivitas, perencanaan, pelaksaanaan, dan pengawasan
kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah pusat.
Sistem ekonomi etatisme banyak dianut oleh negara-negara
komunis, seperti Kuba, Korea Utara, dan negara-negara Eropa Timur.
Sistem ekonomi etatismememempunyai ciri-ciri sebagai berikut
:
·
Semua alat dan sumber produksi
dikuasai oleh Negara.
·
Kegiatan perekonomian diatur dan
dikuasai secara mutlak oleh Negara.
·
Jenis-jenis pekerjaan dalam suatu
negara serta pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
Sistem ekonomi etatisme mempunyai kebaikan sebagai berikut :
·
Pemerintah mengatur distribusi
barang-barang.
·
Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap perekonomian.
·
Tidak ada kesenjangan antara anggota
masyarakat.
·
Kemakmuran masyarakat terjamin.
Adapun sistem ekonomi etatisme mempunyai keburukan sebagai
berikut :
·
Potensi, inisiatif, dan kreasi warga
masyarakat tidak berkembang.
·
Hak milik perseorangan tidak diakui.
·
Pada umumnya kemajuan ekonominya
lambat.
C.
CARA MENANGGULANGI SISTEM ETATISME
DI INDONESIA.
Pencetus ide mengenai sistem ekonomi etatisme adalah Karl
Max, yang diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu, sebagai
ulah para kaum kapitalis.
Dalam sistem ini praktis kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur
dibawah kendali negara. Sistem ini dapat kita lihat pada negara yang menganut
faham komunisme, seperti Uni Sovyet misalnya.
Tahap-tahap ide etatisme/komunisme yang sempat muncul adalah
:
· tahap dimana prinsip ekonominya
adalah 'setiap orang memberi ( kepada masyarakat) menurut kemampuannya, dan
setiap orang menerima sesuai dengan karyanya.
· Tahap tersebut berkembang menjadi
'setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya, dan setiap orang menerima
menurut kebutuhannya' dengan kata lain 'distribusi menurut kebutuhannya' (
Suroso, 1993 ).
Dengan kondisi perekonomian yang semacam itu, pemerintah
memiliki tiga tugas yang sangat penting ( Suroso, 1993 ) yakni :
· Berkewajiban melindungi negara dari
kekerasan dan serangan negara liberal lainnya.
· Melindungi setiap anggota masyarakat
sejauh mungkin dari ketidak adilan atau penindasan oleh anggota masyarakat
lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan.
· Mendirikan dan memelihara beberapa
institusi atau saran untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan
dikarenakan keuntungan yang di dapat darinya terlalu kecil sehingga tidak dapat
menutupi biayanya. Dengan perkataan lain di luar itu, kegiatan ekonomi
diserahkan sepenuhnya kepada swasta.
Dengan terjadinya resesi dunia pada sekitar tahun 1930-an,
kejayaan sistem ini seakan-akan berakhir. Dari kejadian itulah kemudian muncul
pandangan-pandangan untuk memperbaiki sistem ini.
Diantara para ahli yang cukup terkenal dan hingga sampai
saat ini pandangannya masih relefan adalah J..M. Keynes, yang antara lain
berpendapat bahwa negara, yang merupakan suatu kekuatan di luar sistem
liberalis ini haruslah ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi agar pekerjaan
selalu tersedia bagai semua warganya.
PENUTUP
A. KESIMPULAN.
-
Sistem ekonomi terdiri atas :
o Ekonomi Tradisional.
o Ekonomi Liberal.
o Ekonomi Sosialis.
o Ekonomi Campuran.
o Ekonomi Islam.
-
Indonesia ingin menghapus sistem
etatisme.
-
Hal-hal yang harus di lakukan
pemerintah dalam usaha menanggulangi sistem perekonomian etatisme di Indonesia :
o Berkewajiban
melindungi negara dari kekerasan dan serangan negara liberal lainnya.
o Melindungi
setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidak adilan atau penindasan
oleh anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat
diandalkan.
o Mendirikan
dan memelihara beberapa institusi atau saran untuk umum yang tidak dapat dibuat
oleh perorangan dikarenakan keuntungan yang di dapat darinya terlalu kecil
sehingga tidak dapat menutupi biayanya. Dengan perkataan lain di luar itu,
kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada swasta.