Multicursor - Working In Background
Powered by Blogger.

...........................................................

...........................................................

CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR LISTRIK (materi kelas 10)



 

Cara Penggunaan Alat Ukur Listrik- Arus listrik adalah aliran muatan-muatan listrik yang melalui suatu penghantar. Dalam suatu rangkaian listrik, dapat terjadi arus listrik jika terdapat beda potensial listrik (beda tegangan listrik). Semakin banyak muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu dikatakan semakin besar (kuat) arus listriknya. Arah arus listrik dalam suatu rangkaian listrik yaitu dari potensial tinggi ke potensial rendah. Kuat arus listrik dapat diukur dengan alat amperemeter, yang dapat dirakit dari alat basic meter yang dipasang dengan Shunt. Beda potensial listrik dapat diukur dengan alat voltmeter, yang dapat dirakit dari alat basic meter yang dipasang dengan Multiflier.

1. Cara membaca skala hasil ukur amperemeter dan voltmeter

a. Amperemeter

Amperemeter adalah alat ukur arus listrik. Amperemeter sering dicirikan dengan simbol A pada setiap rangkaian listrik. Satuan arus listrik dalam satuan SI adalah ampere atau diberi simbol A. Amperemeter harus dipasang seri dalam suatu rangkaian, arus listrik yang melewati hambatan R adalah sama dengan arus listrik yang melewati amperemeter tersebut. Pada gambar 5.16 amperemeter juga mempunyai hambatan sehingga dengan disisipkannya ampere-meter tersebut menyebabkan arus listrik dalam rangkaian sedikit berkurang. Idealnya, suatu amperemeter harus memiliki hambatan yang sangat kecil agar berkurangnya arus listrik dalam rangkaian juga sangat kecil. Komponen dasar suatu amperemeter adalah galvanometer, yaitu suatu alat yang dapat mendeteksi arus kecil yang melaluinya. Galvanometer mempunyai hambatan yang sering disebut sebagai hambatan dalam galvanometer, Rg. Amperemeter mempunyai skala penuh atau batas ukur maksimum. Dalam kenyataannya kita harus mengukur arus listrik yang nilai arusnya jauh lebih besar dari batas ukur maksimumnya. Susunan suatu amperemeter dengan menggunakan galvanometer jika dipakai untuk mengukur arus yang lebih besar dari batas ukurnya maka harus dipasang suatu hambatan paralel terhadap galvano-meter (sebagai amperemeter) ditunjukkan pada Gambar 5.17.


Gambar 5.17. Susunan suatu amperemeter dengan menggunakan galvanometer G dengan hambatan dalam Rdan suatu hambatan Rp

Jika arus yang akan diukur I = nIG maka arus yang melalui hambatan pada galvanometer adalah IG, sedang arus melalui hambatan yang dipasang paralel adalah (n – 1) IG. Dengan menggunakan Hukum I Kirchhoff maka diperoleh:

I = IG (n-1)IG

Pada hubungan paralel maka beda potensial sama, maka:

IG.Rg = (n – 1) I.Rp

Sehingga:

Rp = (Rg) / (n – 1)

dengan RP adalah hambatan paralel, dan RG adalah hambatan dalam galvanometer (amperemeter).

Sebelum Anda mempraktikkan penggunaan amperemeter dan voltmeter, perhatikan contoh membaca hasil ukur dengan amperemeter dan voltmeter berikut.

Alat ukur listrik Amperemeter

Keterangan:

Batas ukur maks = 1A

Hasil ukur = (12/50) x 1A = 0,24 A

b. Voltmeter
Voltmeter adalah alat ukur tegangan listrik. Voltmeter sering dicirikan dengan simbol V pada setiap rangkaian listrik. Voltmeter harus dipasang paralel dengan ujung-ujung hambatan yang akan diukur beda potensialnya. Penggunaan voltmeter untuk mengukur beda potensial listrik ditunjukkan pada Gambar 5.18. Satuan

0 comments:

Post a Comment