CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR LISTRIK (materi kelas 10)
Cara Penggunaan Alat Ukur Listrik- Arus
listrik adalah aliran muatan-muatan listrik yang melalui suatu penghantar.
Dalam suatu rangkaian listrik, dapat terjadi arus listrik jika terdapat beda
potensial listrik (beda tegangan listrik). Semakin banyak muatan listrik yang
mengalir tiap satuan waktu dikatakan semakin besar (kuat) arus listriknya. Arah
arus listrik dalam suatu rangkaian listrik yaitu dari potensial tinggi ke
potensial rendah. Kuat arus listrik dapat diukur dengan alat amperemeter, yang
dapat dirakit dari alat basic meter yang dipasang dengan Shunt. Beda potensial
listrik dapat diukur dengan alat voltmeter, yang dapat dirakit dari alat basic
meter yang dipasang dengan Multiflier.
1. Cara membaca skala hasil ukur
amperemeter dan voltmeter
a. Amperemeter
Amperemeter adalah alat ukur arus listrik.
Amperemeter sering dicirikan dengan simbol A pada setiap rangkaian listrik.
Satuan arus listrik dalam satuan SI adalah ampere atau diberi simbol A.
Amperemeter harus dipasang seri dalam suatu rangkaian, arus listrik yang
melewati hambatan R adalah sama dengan arus listrik yang melewati amperemeter
tersebut. Pada gambar 5.16 amperemeter juga mempunyai hambatan sehingga dengan
disisipkannya ampere-meter tersebut menyebabkan arus listrik dalam rangkaian
sedikit berkurang. Idealnya, suatu amperemeter harus memiliki hambatan yang
sangat kecil agar berkurangnya arus listrik dalam rangkaian juga sangat kecil.
Komponen dasar suatu amperemeter adalah galvanometer, yaitu suatu alat yang
dapat mendeteksi arus kecil yang melaluinya. Galvanometer mempunyai hambatan
yang sering disebut sebagai hambatan dalam galvanometer, Rg.
Amperemeter mempunyai skala penuh atau batas ukur maksimum. Dalam kenyataannya
kita harus mengukur arus listrik yang nilai arusnya jauh lebih besar dari batas
ukur maksimumnya. Susunan suatu amperemeter dengan menggunakan galvanometer
jika dipakai untuk mengukur arus yang lebih besar dari batas ukurnya maka harus
dipasang suatu hambatan paralel terhadap galvano-meter (sebagai amperemeter)
ditunjukkan pada Gambar 5.17.
Gambar 5.17. Susunan suatu
amperemeter dengan menggunakan galvanometer G dengan hambatan dalam Rg dan
suatu hambatan Rp
Jika arus yang akan diukur I = nIG maka
arus yang melalui hambatan pada galvanometer adalah IG, sedang arus
melalui hambatan yang dipasang paralel adalah (n – 1) IG. Dengan
menggunakan Hukum I Kirchhoff maka diperoleh:
I = IG (n-1)IG
Pada hubungan paralel maka beda potensial sama,
maka:
IG.Rg = (n – 1)
Ig .Rp
Sehingga:
Rp = (Rg) / (n
– 1)
dengan RP adalah hambatan paralel, dan
RG adalah hambatan dalam galvanometer (amperemeter).
Sebelum Anda mempraktikkan penggunaan amperemeter
dan voltmeter, perhatikan contoh membaca hasil ukur dengan amperemeter dan
voltmeter berikut.
Alat ukur listrik Amperemeter
Keterangan:
Batas ukur maks = 1A
Hasil ukur = (12/50) x 1A = 0,24 A
b. Voltmeter
Voltmeter adalah alat ukur tegangan listrik.
Voltmeter sering dicirikan dengan simbol V pada setiap rangkaian listrik.
Voltmeter harus dipasang paralel dengan ujung-ujung hambatan yang akan diukur
beda potensialnya. Penggunaan voltmeter untuk mengukur beda potensial listrik
ditunjukkan pada Gambar 5.18. Satuan
0 comments:
Post a Comment