Multicursor - Working In Background
Powered by Blogger.

...........................................................

...........................................................

sejarah peradaban yunani kuno

A. Letak Geografis dan Sejarah awal Yunani

Yunani merupakan salah satu pusat peradaban tertua di eropa. Yunani terletak di sekitar Laut Tengah yang sangat strategis dalam pelayaran. Peradaban Yunani lahir di lingkungan geografis yang sebenarnya tidak mendukung. Tanah Yunani tidak seperti Mesopotamia, Huang Ho, ataupun Mesir yang subur. Yunan merupakan tanah yang kering, dengan banyak benteng alam yang kuat berupa jurang-jurang yang terjal, gunung-gunung yang tinggi, serta pantai-pantai yang curam dan terjal. Hujan sangat jarang turun di Yunani. Bangsa Yunani terbentuk dari percampuran bangsa pendatang dari laut Kaspia dan dan penduduk asli yang terdiri dari petani. Yunani terletak di ujung tenggara di benua eropa.Sebagian besar kepulauan di laut aegea dan laut ionia. Bangsa Yunani terbentuk dari percampuran bangsa pendatang dari laut Kaspia dan dan penduduk asli yang terdiri dari petani. Mereka membentuk suatu kelompok – kelompok kota yang disebut Polis. Polis-polis yang terkenal adalah: Athena, Sparta dan Thebe.
Letak geografis Yunani sekarang sama dengan Yunani kuno yang kita bahas. Yunani terletak di Ujung Selatan Semenanjung Balkan. Selain di daratan tersebut wilayahnya juga meliputi pulau di Laut Aegeia. Batas-batas Yunani sekarang ini: utara berbatasan dengan Albania, Macedonia, Bulgaria dan Turki, timur adalah Laut Aegeia, selatan adalah Laut Tengah, dan barat adalah Laut Ionia. Sebagian besar wilayah Yunani bergunung-gunung sehingga antar wilayah terpisah antara satu dengan yang lain. Tiga puluh prosen daerahnya berupa daratan rendah yang terdapat di dekat laut dan terbentuk oleh endapan lumpur sungai. Sisanya berupa jazirah yaitu Peloponesos dan Attica. Gunung-gunung dan teluk-teluk di Yunani yang tak terhitung banyaknya pada waktu itu menghalangi komunikasi melalui darat.
Lembah-lembah dan daratan rendah yang terpisah-pisah merupakan unit-unit geografis dan ekonomi yang bersifat alami, dan menjadi pemisah kesatuan unit politik. Kesatuan politik itu disebut Polis atau Negara Kota (City State) yang wilayahnya meliputi kota itu sendiri dan daerah-daerah sekitarnya. Tanah Yunani yang bergunung-gunung pada umumnya kurang subur. Di lereng pegunungan masyarakat dapat menanam gandum serta anggur. Untuk mencari daerah yang subur maka para petani (disebut Colonus) meninggalkan negerinya dan mendirikan daerah koloni di sekitar Yunani. Daerah koloni Yunani antara lain terdapat di Italia Selatan, Mesir, Palestina dan Asia Kecil (Turki sekarang). Selain kegiatan pertanian, masyarakat Yunani juga mengembangkan perekonomian melalui kegiatan pelayaran dan perdagangan karena letaknya yang strategis di perairan Laut Tengah.
AWAL PERADABAN
Perkembangan peradaban Yunani kuno dimulai dari perkembangan peradaban mayarakat di pulau Kreta. Pulau Kreta terletak didaerah perairan laut tengah bagian timur. Letaknya sangat strategis, sehingga menjadi pusat aktivitas didaerah perairan laut tengah bagian timur. Pulau Kreta merupakan daerah penghubung antara daerah-daerah pusat perdagangan dipulau Sicilia, Mesir, Pantai Levant, Bizantium dan Yunni. Sumber-sumber berita tentang sejarah kerajaan Kreta ini diperoleh antara lain dari syair-syair pujangga Homerus terutama dalam kitab Illyas dan Odyssea, cerita-cerita rakyat di Yunani yang lebih bersifat mitologi, hasil-hasil penggalian arkeologi yang menemukan sisa-sisa bangunan kota kuno seperti ibu kota Knossos.

B. Perkembangan Peradaban Yunani di Bidang Ekonomi

C. Perkembangan Peradaban Yunani di Bidang Sosial dan Hukum

D. Perkembangan Peradaban Yunani di Bidang Religi/Kepercayaan
Agama Yunani meliputi kumpulan kepercayaan dan ritual yang dipraktikkan di Yunani kuno baik dalam bentuk agama umum yang populer maupun praktik kultus. Kelompok yang berbeda ini cukup beragam untuk disebut agama-agama Yunani atau “kultus-kultts”, meskipun kebanyakan memiliki kesamaan. Pengaruh agama Yunani meluas pula sampai di luar Yunani. Banyak orang Yunani yang menyembah dewa dan dewi utama: Zeus (dewa utama / penguasa langit), Poseidon(dewa laut), Hades, Apollo, Artemis, Aprodit(dewi kecantikan), Ares, Dionisos, Hefaistos,Pallas Athena(dewi pengetahuan), Hermes(dewa niaga), Demeter, Hestia dan Hera. Mereka dianggap tinggal di pegunungan Olympus. Meskipun filsafat semacam Stoikisme dan beberapa bentuk Platonisme menggunakan bahasa yang nampaknya menunjukkan dewa tunggal yang transenden. Kota-kota yang berbeda kadang menyembah dewa yang sama, kadang dengan julukan yang mencirikan mereka sesuai dengan keadaan lokal. Praktik keagamaan orang Yunani meluas sampai ke luar daratan utama Yunani, ke pesisir Ionia di Asia Kecil, ke Yunani Besar (Sisilia dan Italia selatan) dan ke koloni-kolon Yunani yang tersebar di Mediterania Barat, seperti misalnya di Massalia (Marseille). Agama Yunani dipengaruhi oleh kepercayaan dan kultus Etruska untuk kemudian membentuk banyak bagian dari agama Romawi Kuno.

E. Perkembangan Peradaban Yunani di Bidang Bahasa dan Tulisan

F. Perkembangan Peradaban Yunani di Bidang IPTEK
Athena merupakan Polis yang menerapkan sistem Demokrasi. Sistem itu diperkenalkan oleh Solon (638 SM-559 SM). Dengan sistem itu, kekuasaan berada di tangan dewan rakyat. Pelaksanaan pemerintahan dilakukan oleh sembilan orang Archon yang setiap tahun diganti. Para Archon diawasi oleh Aeropagus (Mahkamah Agung) yang para anggotanya berasal dari mantan anggota Archon. Athena banyak menghasilkan para filosof yang pemikirannya sangat berpengaruh pada kehidupan manusia hingga dewasa ini. Para Filosof itu antara lain sebagai berikut:
a. Thales
thales
Dia terkenal sebagai ahli matematika dan astronomi. Thales dikenal dengan perhitungannya tentang gerhana, menghitung ketinggian piramida dan menghitung bayangannya. Selain itu Thales berpendapat bahwa bumi ini berasal dari air.
b. Anaximander
anaximander
Dia berpendapat bahwa segala apa yang ada di dunia ini berasal dari bahan tunggal yang bukan air. Selain itu, Anaximander berpendapat bahwa bumi itu seperti silinder yang mempunyai ukuran lebih kecil daripada matahari.
c. Anaximenes
anaximenes
Dia berpendapat bahwa bahan pembentuk alam adalah udara.
d. Pytagoras
pythagoras
Dia terkenal sebagai ahli matematika, dia percaya bahwa segala sesuatu itu pada aturannya menurut bilangan tertentu. Sehubungan dengan hal itu, Pytagoras berpendapat bahwa melalui pengetahuan tentang bilangan, kita akan memahami tentang kenyataan.
e. Heraclitus
heraclitus
Dia adalah seorang filosof mengembangkan pemikiran tentang logika.
f. Parmenindes
parmenides
Filosof ini mengemukakan pentingnya logika dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
g. Hippocartus
hippocrates
Dia adalah seorang filosof yang ahli dalam bidang kedokteran.
h. Socrates
socrates
Ajarannya tentang filsafat etika atau kesusilaan dengan logikasebagai dasar untuk membahasnya. Socrates mengajarkan agarmanusia dapat membedakan apa yang baik atau buruk, benar atausalah, adil atau tidak adil. Ajarannya ditujukan kepada anak mudayang diajaknya berdiskusi. Ia akhirnya di hukum mati dengan minumracun karena tuduhan telah merombak dasar-dasar etikamasyarakat Yunani kuno serta tidak percaya kepada dewa-dewayang disembah masyarakat.
i.Plato
plato
Ajaran filsafatnya disebut filsafat idea. Ia menulis banyak buku,salah satunya berjudul Republica. Dalam buku tersebut diuraikantentang kebahagiaan hidup yang dapat dicapai bila manusia bekerjadengan wataknya dan wanita diangkat derajatnya. Plato jugamendirikan pusat pendidikan bernama Academus.
j. Aristoteles
aristoteles
Ia adalah murid Plato, merupakan ahli di bidang biologi danketatanegaraan. Karyanya yang terkenal antara lain Klasifikasi Floradan Fauna di Kepulauan Aegeia. Di bidang ketatnegaraan, iaberpendapat bahwa sistem pemerintahan yang baik adalah republik.Pemerintahan yang baik mengutamakan kebahagiaan sebesar-besarnya untuk seluruh rakyat. Aristoteles adalah pendiri pusat pendidikan bernama Peripatetis. Salah seorang muridnya ialah Alexandar Agung, raja Macedonia.
Lahirnya tradisi intelektual dari bangsa Yunani disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini :
Faktor geografis dari Yunani bergunung-gunung dan tidak subur. Hal ini memacu para penduduknya untuk berpikir dan berkreasi agar mampu bertahan hidup.
Orang Yunani membangun hubungan dengan bangsa-bangsa lain seperti Mesir, Babylonia, dan yang lainnya, sehingga terjadi tukar-menukar pengetahuan.
Penduduk Yunani memiliki hak otonomi kemerdekaan dan kemakmuran di bidang ekonomi, sehingga mereka lebih berkonsentrasi untuk menumbuhkembangkan pengetahuan.
Bangsa Yunani menghargai logika dan cara berpikir yang rasional.
Bangsa Yunani selalu terlibat aktif dalam urusan politik, ekonomi, dan sosial. Hal itu membuat mereka selalu berusaha untuk mencari pemecahan dalam setiap masalah yang muncul.
Filsafat: Seperti ilmu fikir (logika), ilmu alam (physica), ilmu kesusilaan (Ethica), dan ilmu negara (politica). Seperti sudah disinggung pada uraian pemerintahan Yunani,ternyata polis Athena melahirkan banyak ahli pikir yang mewariskan pengetahuannya bagi umat manusia. Beberapa filusuf yang banyak mencetuskan ilmu pengetahuannya antara lain yaitu Socrates (469-399 SM), Plato (427-347 SM), dan Aristoteles (384-322 SM).
Bangsa yunani telah memiliki berbagai macam pengetahuan dan teknologi yang tinggi. Beberapa ilmuwan yang terkenal antara lain Pythagoras, Thucydides, Archimedes, Thales, Analisagoras, Democritus, Euclid, Herodotus, dan Hipocrates. Pada waktu itu mereka sudah mampu membuat teknologi-teknologi yang canggih seperti:
Menciptakan perahu layar yang ramping sebagai sarana untuk mengarungi laut tengah dan menghubungkan daratan yunani dengan daerah-daerah pantai timur pulau sicilia.
Membuat barang-barang dari tanah liat.
Menghasilkan karya arsitektur yang megah seperti kuil zeus, kuil partenon dan gedung teater raksasa.
Mengembangkan industri untuk menunjang perdagangannya, yakni keramik yang bentuknya beraneka ragam dan dihiasi dengan indah.
Menghasilkan karya-karya benda logam berkembang pesat terutama untuk menyediakan alat-alat perang
Pericles membangun benteng yang megah di atas bukit Acropolis dengan dihiasi patung-patung perunggu antar lain patung dewi Athena.
patung dewa-dewa dan dewi-dewi yunani kuno yang diwujudkan dalam bentuk yang lebih indah dan perkasa dari manusia biasa.
Di Sparta penduduk tidak memiliki kebebasan pendapat, sehingga tidak banyak meninggalkan kebudayaan yang megah.

G. Perkembangan Peradaban Yunani di Bidang Budaya

H. Perkembangan Peradaban Yunani di Bidang Kesenian, Arsitektur, dan Kesusastraan
1. Seni Sastra
Sastrawan terkenal dari Yunani adalah Homerus yang menulis kitab Illiad dan Odysseia. Kedua kitab tersebut berkaitan erat dengan kejadian sejarah yang disebut perang Troya. Kota Troya terletak di Semenanjung Anatolia di Selatan Selat Dardanella. Seorang peneliti dari Jerman yang bernama Heinrich Schlieman telah menemukan beberapa bukti peninggalan peradaban kota Troya seperti yang dilukiskan dalam karya Komerus tersebut. Kitab Illiad menceritakan kejadian perang Troya yang disebabkan karena puteri Helena dari Sparta dilarikan oleh Pangeran Paris dari Troya Terjadilah peperangan antara raja Agamemmon dari Yunani dengan raja Priamus dari Troya. Pahlawan Troya yang bernama Hector dapat dikalahkan oleh pahlawan Yunani yang bernama Achilles. Tentara Yunani dapat memenangkan perang melalui siasat Kuda Troya atas ide raja Odysseus.
kuda troya
Gambar: Kuda Troya
Kuda Troya merupakan sebuah kuda kayu raksasa yang di dalamnya digunakan untuk bersembunyi tentara Yunani. Kuda tersebut diletakkan di luar benteng kota Troya. Orang Troya tertipu, kuda kayu dikira hadiah lalu ditarik ke dalam benteng. Ketika dibuka tentara Yunani berhamburan dan menyerang secara mendadak. Sementara itu armada yang berpura-pura meninggalkan Troya datang kembali ikut menyerbu. Sehingga pasukan Troya mengalami kekalahan. Kitab Odysseia mengisahkan tentang pengembaraan Odysseus sepulang dari Troya. Karena isterinya yang bernama Penelope menikah lagi maka puteranya yang bernama Telemachos menyusulnya mengembara.
homerus
Gambar: Homerus
Bagi bangsa Yunani kisah Illias dan Odysseia ini menjadi salah satu kebanggaan dan alat pemersatu bangsa Yunani.
2. Seni Bangunan dan Seni Pahat
Pada awalnya seni patung/pahat Yunani menghasilkan patung seperti patung bangsa Mesir, kemudian dikembangkan menjadi lebih hidup dengan gaya naturalis. Patung dibuat dari marmer dan perunggu. Pemahat yang terkenal di Yunani bernama Phidias, sedangkan arsitek bangunan yang terkenal antara lain bernama Ikhtinus. Seni pahat menghasilkan berbagai patung para dewa maupun tokoh yang terkenal misalnya Dewa Zeus, Perikles, Plato, Aristoteles dan lain-lain Pada masa pemerintahan Perikles seni bangunan Yunani berkembang pesat. Peninggalan bangunan kuno Yunani antara lain kuil pemujaan. Di bukit Acropolis berdiri megah kuil Parthenon dan kuil Erechteum yang di dalamnya terdapat patung dewi Palas Athena. Di bukit Olympus dibangun kuil untuk dewa Zeus yang disebut kuil Altis.Di daerah koloni Yunani juga dibangun kuil misalnya kuil Zeus di Italia Selatan, kuil Apollo di Milate dan lain-lain. Teater adalah panggung di lapangan terbuka untuk pementasan misalnyakomedi. Penonton duduk di bangku-bangku yang terbuat dari batu. Bagiorang Yunani, teater merupakan bagian pendidikan dan setiap orangdianjurkan untuk menonton.

I. Perkembangan Peradaban Yunani di Bidang Militer dan Administrasi

J. Perkembangan Peradaban Yunani di Bidang Politik

K. Hubungan Peradaban Yunani dengan Peradaban/Kerajaan Lain
Pulau Kreta terletak dipersimpangan jalan pelayaran antara Mesir dan Yunani, serta antara daerah-daerah Italia dan Punisia. Masyarakat pulau Kreta adalah Masyarakat maritim dengan kehidupan pokok berdagang dan berlayar dilaut tengah. Masyarakat pulau Kreta telah mengenal bentuk tulisan yang disebut dengan tulisan Minos. Nama minis berasal dari dari nama seorang Raja besar dari kerajaan ini, yaitu Raja Minos. Namun, tulisan Minos ampai sekarang belum berhasil dibaca sehingga sejarah kerajaan pulau Kreta belum terungkap dengan jelas. Kepercayaan masyarakat Kreta bersifat Polytheisme dan memuja kekuatan-kekuatan alam. Dewa tidak berfungsi seagai pencipta malapetaka, tetapi berfungsi sebagai pelindung dan pemberi berkah. Pada abad ke-15 SM, kerajaan pulau Kreta mengalami keruntuhan karena mundurnya perdagangan, lepasnya daerah-daerah koloni, akibat bencana alam. Akan tetapi, sejak abad ke-15 SM (1500 SM) terjadi invasi dan gelombang penyerbuan bangsa- bangsa Indo-Jerman dari asia tengah memasuki daerah semenanjung Yunani dan akhirnya merebut Pulau Kreta.
B. PERIODE PERKEMBANGAN PERADABAN YUNANI
Secara umum perkembangan Yunani dapat dibagi menjadi 4 periode, yaitu sebagai berikut :
Fase pembentukan negara-negara kota (Polis) yang berlangsung antara 1000-800 SM.
Fase ekspansi negara-negara kota atau fase kolonisasi polis-polis Yunani. Ekspansi polis-polis Yunani ke arah barat sampai ke Italia Selatan, sedangkan ke arah Timur sampai ke Asia Kecil (Troya).
Masa kejayaan polis-polis Yunani (600-400SM).
Masa Keruntuhan Yunani (400-300 SM), tetapi kebudayaan Yunani berkembang di luar daerah Yunani itu sendiri.
Pada zaman kuno bangsa Yunani masih terpecah. Mereka mendirikan pemerintahan kota yang disebut polis. Kota yang dikelilingi oleh tembok pertahanan merupakan tata pemerintahan gaya Sparta dan Athena.
Negara-kota atau Polis adalah suatu wilayah yang dikelola secara eksklusif oleh suatu kota, biasanya dengan memiliki kedaulatan. Secara historis, negara-kota biasanya merupakan bagian dari area kultural yang lebih besar, seperti pada negara-kota Yunani Kuno (misalnya Athena, Sparta, dan Korinthia), kota-kota Finisi Kanaan (seperti Tyre dan Sidon), Suku Maya Mesoamerika (termasuk lokasi-lokasi seperti Chichen Itza and El Mirador), kota-kota di Asia Tengah sepanjang Jalur Sutra (termasuk Samarkand dan Bukhara), atau negara-kota Italia Utara (terutama Firenze dan Venesia).
Saat ini hanya Singapura, Monaco, dan Kota Vatikan yang merupakan negara berdaulat yang mirip dengan definisi klasik mengenai negara-kota. Beberapa negara berdaulat juga memiliki wilayah pemerintahan sendiri yang dibatasi pada kota, seperti Berlin di Jerman, Makau dan Hong Kong di RRC, Distrik Columbia di Amerika Serikat, Distrik Federal Brazilia di Brazil, Distrik Federal Mexico di Meksiko, serta Gibraltar.
Tata pemerintahan di Sparta digariskan oleh Lykurgos (sekitar 900 SM) dan bersifat aristoklatis militer. Kaum bangsawan memegang peranan dalam pemerintahan. Sejak berumur tujuh tahun, anak-anak sudah dijadikan sebagai anak negara dan memproleh pendidikan militer. Mereka memiliki dewan penasihat yang anggotanya terdiri dari orang-orang tua (ephoros). Dewan rakyat tidak memiliki peranan dalam tata pemerintah di Sparta. Sedangkan tata pemerintahan Athena digariskan Solon (sekitar 600 SM) dan sifatnya oligarkis demokratis. Pemerintahan berada ditangan orang baik-baik, tetapi kekuasaan berada ditangan rakyat. Solon mengeluarkan peraturan yang menguntungkan rakyat.misalnya, melarang perbudakan kepada rakyat kecil di beri wakil dalam Dewan Rakyat Yunani memilki seorang negarawan lain yang bernama Perikles (460-429 SM) untuk menjamin keamanan negerinya dari gangguan bangsa asing, ia mengadakan perjanjian dengan Asia (448 SM) dan Sparta (446 SM) Untuk memakmurkan rakyatnya perdagangan di atur dengan baik, sehingga Athena menjadi pusat kegiatan perdagangan di laut tengah. Kemakmuran tersebut mnyebabkan kebudayaan Yunani berkembang pesat.
Selama periode Kalsik (Abad ke 5 SM), Yunani terdiri dari daerah-daerah bagian kecil dan besar dalam bermacam-macam bentuk internasional (sederhana, federasi, federal, konfederasi) dan bentuk-bentuk internal (kekerajaan, tirani, oligarkhi, demokrasi konstitusional, dan lain-lain) yang paling terkenal ialah Athena, diikuti oleh Sparta dan Thebes. Sebuah semangat kebebasan dan kasih yang membara membuat bangsa Yunani dapat mengalahkan bangsa Persia, adikuasa pada saat itu, didalam peperangan yang terkenal dalam sejarah kemanusiaan- Marathon, Termopylae, Salamis dan Plataea.
Pada paruh kedua abad ke 4 SM, banyak daerah-daerah bagian di Yunani membentuk sebuah Aliansi (CÅ“non of Corinth) yang dipimpin oleh Alexander Agung sebagai Presiden dan Panglima (Kaisar) dari Aliansi, Raja dari Macedonia menyatakan perang dengan Persia, membebaskan saudara-saudara mereka yang terjajah, Ionian, dan menguasai daerah-daerah yang diketahui selanjutnya. Menghasilkan sebuah masyarakat yang berkebudayaan Yunani mulai dari India Utara sampai Laut Tengah barat dan dari Rusia Selatan sampai Sudan.
Antara wilayah- wilayah di Yunani tersebut sulit untuk berhubungan yang disebabkan oleh alam yang berbukit-bukit, sehingga jadilah kota-kota yang disebut Polis. Seringnya peperangan antar polis maka muncul 2 polis yang berkembang pesat yaitu Athena dan Sparta.
1. Athena
Athena merupakan Polis yang menerapkan sistem Demokrasi. Penduduknya memiliki kebebasan berfikir dan mengeluarkan pendapat. Sistem itu diperkenalkan oleh Solon (638 SM-559 SM). Dengan sistem itu, kekuasaan berada di tangan dewan rakyat. Pelaksanaan pemerintahan dilakukan oleh sembilan orang Archon yang setiap tahun diganti. Para Archon diawasi oleh Aeropagus (Mahkamah Agung) yang para anggotanya berasal dari mantan anggota Archon. Athena banyak menghasilkan para filosof yang pemikirannya sangat berpengaruh pada kehidupan manusia hingga dewasa ini. Hal itu terjadi terutama pada masa pemerintahan Pericles.
2. Sparta
Pemerintahan Sparta didasari oleh pemerintahan yang bergaya militeristik. Pola ini diperkenalkan oleh Lycurgus tahun 625 SM. Pemerintahan dipegang oleh dua orang raja, sementara pelaksana tertinggi dipegang oleh suatu dewan yang bernama Ephor yang terdiri dari lima orang. Setiap Ephor memiliki dewan tua yang berusia lebih dari 60 tahun, yang bertugas untuk mempersiapkan UU yang diajukan kepada dewan rakyat (perwakilan dari semua warga kota). Para pemuda yang terseleksi secara fisik dan mental, dijadikan tentara. Keberadaan polis-polis di Yunani mengakibatkan mereka saling bersaing dalam memperebutkan hegemoni kekuasaan atas wilayah Yunani. Sehingga tidaklah mengherankan apabila di Yunani selalu terjadi peperangan di antara sesama polis-polis tersebut. Tetapi, datang tentara Persia yang akan menginvasi daerah Yunani, maka polis-polis yang ada di Yunani terutama Spharta dan Athena, bersatu untuk menghadapi Persia tersebut. Pertempuran antara Yunani dan Persia terjadi beberapa kali.
Perang Persia – Yunani I (492 SM). Peperangan antara Yunani dan Persia tidak terjadi karena armada tempur Persia dihancurkan oleh badai dan terpaksa harus pulang kembali. Perang Persia – Yunani II (490 SM). Pertempuran terjadi di Marathon, pertempuran itu berhasil dimenangkan oleh bangsa Yunani. Para prajurit Yunani harus lari sepanjang 42 km antara Marathon dan Athena dalam rangka berkonsolidasi dan meminta bantuan. Perang Yunani dan Persia III. Bangsa Persia datang kembali, dan pasukan Yunani menghadapinya di Termopile. Persia dapat dipukul mundur, namun Raja Spartha terbunuh dalam pertempuran itu.
Pada tahun 448 SM diadakan perdamaian antara Yunani dan Persia. Dengan menangnya Yunani atas Persia, maka hal ini membuat kemajuan, seperti pada kesenian dan ilmu pengetahuan serta adanya filosof-filosof. Hal ini membuat Sparta iri sehingga terjadi perang Peloponessos yang membuat Athena kalah sehingga membuat yunani terpecah-pecah.
Perang Peloponnesos (431–404 SM) adalah konflik militer pada zaman Yunani Kuno, terjadi antara Athena dan kekaisarannya melawan Liga Peloponnesos, dipimpin Archidamia. Sparta melancarkan invasi ke Attica, sementara Athena mengambil kesempatan keunggulan angkatan lautnya dan menyerang pantai Peloponnesos untuk menekan mereka. Periode perang ini berakhir pada tahun 421 SM, dengan ditandatanganinya Perjanjian Nicias. Namun, pertempuran kembali meletus. Pada tahun 415 SM, Athena melakukan invasi besar-besaran ke Syracusa di Sisilia. Serangan ini gagal, dengan kehancuran seluruh tentara tahun 413 SM. Kegagalan ini diikuti dengan fase ketiga perang, yang disebut Perang Decelea atau Ionia. Sparta, yang menerima dukungan dari Persia, mendukung pemberontakan di Athena, menghalangi keunggulan angkatan laut Athena. Kehancuran angkatan laut Athena di Aegospotami mengakhiri perang, dan Athena menyerah pada tahun berikutnya.
Penyebab Perang Peloponnesia
Alasan utama Perang Peloponnesia disebabkan ketakutan Sparta akan kekuasaan Athena yang tumbuh kuat dan ekonomi yang makmur. Athena menguasai sebagian besar wilayah Mediterania bersama dengan Yunani/Hellas, 50 tahun sebelum perang.
Menurut Thucydides (seorang sejarawan Yunani dan penulis dari Alimos) bahwa setelah Athena menjadi pemimpin sekutu Delian, mereka memiliki kekuasaan tertinggi yang dikenal sebagai Kekaisaran Athena. Mereka hampir mengusir Persia dari daerah mereka di Aegean dan supremasi wilayah yang diduduki lebih banyak. Kekuatan angkatan laut Athena juga berkembang hari demi hari dan membahayakan negara-negara perbatasan.
Selama Perang Persia pada tahun 480 SM kekuasaan Athena telah tumbuh dengan pesat, dan dengan bantuan sekutu Athena melanjutkan serangannya ke wilayah-wilayah Persia dari Ionia dan Aegea. Athena juga membangun tembok di sekitar wilayah bisnisnya untuk menyelamatkan mereka dari serangan darat Sparta ketika Persia meninggalkan Yunani. Keadaan ini membuat marah Spartan tapi tidak mengambil tindakan apapun pada waktu itu.
Tahun 459 SM Athena mengambil keuntungan antara Megara dan Corinth berpihak dengan Megara. Hal ini membantu mereka mendapatkan wilayah di Isthmus Corinth yang mengakibatkan perang, dikenal sebagai ‘Perang Peloponnesia I (Pertama)’ terjadi antara Athena dengan Sparta, Corinth, Aegea dan negara-negara lain. Pada akhir perang Peloponnesia, Athena mundur dari daratan Yunani karena serangan besar Spartan. Perjanjian Damai 30 tahun ditandatangani antara Athena dan Sparta di tahun 446 SM.
Perang Peloponnesia (431-404 SM) terjadi antara kekaisaran Athena dan sekutu Peloponnesia yang dipimpin Sparta. Sekutu Peloponnesia merupakan koalisi dari Thebes, Corinth dan Sparta. Perang Peloponnesia dibagi menjadi 3 fase yaitu Perang Archidamian, Perang Sisilia dan Perang Ionia (Decelean). Perang dimulai pada tanggal 4 April 431 SM ketika orang-orang Thebes meluncurkan serangan mendadak ke Plataea yang juga sebagai mitra Athena.
Perang Peloponnesia berakhir pada tanggal 25 April 404 SM ketika Athena menyerah, Peloponnesia kemudian merenovasi kota-kota Yunani secara keseluruhan. Kekaisaran Athena merupakan pihak yang lebih kuat sebelum perang, kemudian dikurangi dan menjadi budak Sparta. Setelah perang, Sparta merupakan negara penguasa Yunani, perang Peloponnesia menghancurkan ekonomi dan membawa kemiskinan dan penderitaan pada bangsa Yunani. Athena tidak pernah lagi mendapatkan kemakmuran seperti sebelumnya setelah Perang Peloponnesia.
Dengan lemahnya Yunani membuat mudahnya Yunani ditaklukkan oleh kerajaan Macedonia di bawah pimpinan Philipus pada 338 SM.
Perjuangan Philipus untuk menguasai Persia diteruskan anaknya Alexander Agung (336-323 SM) dan ia berhasil menguasai Tunisia, Palestina, Mesir, dan di Mesir mendirikan kota yang bernama Iskandariyah. Niatnya menguasai India tak terkabul karena prajuritnya yang tidak mematuhi perintahnya. Setelah Iskandar meninggal, maka kerajaannya terpisah-pisah menjadi Kerajaan Macedonia, Kerajaan Syria (Jenderal Seuleueos) dan Kerajaan Mesir (Jenderal Ptelomeus).

0 comments:

Post a Comment